image

Saya yakin penampilan Fatin ketika pertamakali ikut audisi X Factor satu setengah tahun yang lalu, adalah keping memori yang akan sulit untuk dilupakan terutama bagi para fans yang masih setia menjadi bagian dari Fatinistic hingga sekarang. Sedangkan bicara soal prestasi, rasanya kita sudah capek untuk menyebutkan atau menuliskan apa saja yang sudah diraih Fatin hingga saat ini. Namun ada sebuah kutipan dari sang Ayah, Bahari Lubis, yang saya rasa mampu menjadi kesimpulan sekaligus jawaban betapa bersinarnya seorang Fatin.

“Banyak orang menanyakan, apa rasanya jadi (seorang) ayah dari Fatin. Dengan kata-kata, saya tidak bisa ucapkan seperti apa bangganya.” (Bahari Lubis, saat grand final X Factor Indonesia)

Saya percaya bahwa puncak kebahagian kedua orang tua bukanlah lantaran anak-anak mereka mampu membelikan mobil, rumah atau memberangkatkan haji. Melainkan ketika anak-anak mereka memberikan sebuah hadiah yang tak berpita, hadiah yang tidak ada nilai rupiahnya, hadiah yang tidak dijual ditoko-toko atau mall, hadiah yang tidak semua anak mampu untuk memberikan. Hadiah itu bernama ‘rasa bangga’.

Sebagai seorang penggemar biasa, saya pun sudah sangat bangga dengan apa yang sudah diraih Fatin hingga sekarang. Tapi tentu saja masing-masing kita terus punya harapan agar idola kita bisa menjadi lebih baik dan lebih membanggakan lagi. Nah, ngomomg-ngomong soal harapan, saya punya beberapa curhatan tentang ekspektasi saya untuk Fatin kedepannya.

1. Bisa main piano

Saya adalah pengagum musisi perempuan yang bisa main alat musik. Apakah itu gitar, drum, Saksofon, atau flute. Kecuali krecekan ya :). Tapi yang paling membuat saya meleleh adalah musisi perempuan yang jemarinya meliuk-liuk diatas tuts piano. Selain keliatan keren, menguasai piano juga akan memudahkan kita dalam menciptakan lagu. Ya, tentu saja saya ingin Fatin menjadi diva pop sekaligus pianist handal. Itu akan sangat membantu karirnya untuk kedepan. Ini adalah harapan saya yang paling utama.

2. Menulis dan me-aransemen lagu sendiri

Sebenernya sebagai seorang musisi, bisa menulis lagu sendiri itu hukumnya wajib. Saya yakin fans akan lebih senang jika Fatin bisa menjadi seorang musisi dengan multiskill ketimbang hanya ‘sekedar jadi penyanyi.’ Melihat kemampuannya selama ini, saya 100% yakin Fatin punya potensi untuk itu.

3. Merilis album atau single berbahasa Inggris

Ini adalah harapan lama yang diidam-idamkan sebagian besar Fatinistic. Entah apa yang membuat sony music belum juga berwacana untuk merealisasikannya hingga kini. Harapan saya dan kita tentu semua itu terealisasi di album ke-2. Jika bukan album berbahasa Inggris, paling tidak 1 atau 2 single bisa untuk mewakili dahaga kami. Sony.. please…

4. Tidak pacaran dulu sebelum karirnya benar-benar matang

Saya selalu mewanti-wanti agar karir Fatin harus se-steril mungkin dari gosip. Sebagai penyanyi yang masih sangat belia, Fatin masih punya dua tuntutan besar yang harus dijalani. Karir dan pendidikan. Keduanya memerlukan porsi waktu dan tanggung jawab yang besar. Punya pacar adalah hak mutlak Fatin. Tidak ada yang bisa atau berhak melarang. Yang diperlukan hanyalah kesadaran untuk mencukupi apa-apa yang jadi prioritas. Tapi harapan saya, Fatin bisa menunda perihal asmara hingga karirnya matang dan pendidikannya sudah tuntas.

5. Memperluas pergaulan sesama musisi

Ini juga sebuah kewajiban. Dan saya senang karena Fatin sosok yang bener-bener low profile. Sejauh ini Fatin menjadi seorang penyanyi yang terbuka. Memperluas pergaulan dikalangan musisi di dalam maupun luar negeri akan memberikan ‘sekolah gratis’ bagi kemajuan ilmu dan karir musik Fatin.

6. Utamakan pendidikan

Bagaimanapun juga, pendidikan tetaplah hal yang paling pokok. Disini manajemen waktu Fatin akan diuji. Semoga Fatin bisa dengan bijak membagi waktu untuk pendidikan, karir dan pergaulan.

7. Berani mencoba genre baru

Fatin sungguh sangat beruntung punya suara yang unik. Tipe suaranya punya jaungkauan genre yang sangat luas. Pop, Rock, Rock n Roll, RnB, Soul, Jazz, Swing dll adalah barisan genre yang siap menampung suara khas Fatin. Dia bisa jadi diva disemua genre dan sub genre tersebut jika Fatin berani mengeksplor kemampuannya. Selama X Factor, setidaknya Fatin sudah membuktikan bisa bernyanyi dengan genre yang bervariasi.

Well.. segitu dulu. Sekali lagi ini cuma harapan semata. Tidak ada maksud membebani Fatin dengan banyak tuntutan. Dengan Fatin yang sekarang saja, bangganya sudah meluap-luap kok. Tapi bukankah menjadi lebih baik itu adalah cita-cita yang tak ada batasnya?

@OrangMars